Senin, 02 Agustus 2010

Menelusuri Tempat-tempat Wisata Kota Semarang Yang Sebagian Besar Merupakan Wisata Religi dan Akulturasi





Kali ini Aku akan bercerita tentang pariwisata Kota Semarang Nan Indah yang merupakan tempat kelahiranku juga. Kota Semarang memang tidak dikenal sebagai kota pariwisata, melainkan kota bisnis, tetapi bukan berarti tidak memiliki tempat wisata yang bisa dikunjungi. Sebagai warga Semarang yang baik (hiihihihi), aku akan coba bercerita / mengenalkan beberapa tempat wisata di Semarang yang sebenarnya sudah cukup tersohor didunia persilatan pariwisata, begini ceritanya, ikutin terus ya kisahnya ........

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)

Masjid ini terletak di kawasan Semarang Timur yaitu di Jalan Gajah. Dibangun tahun 2001 dan diresmikan tanggal 14 November 2006 oleh Presiden SBY. Dibangun di atas lahan 10 hektar dan menelan biaya hampir 200M. Dengar-dengar masjid ini terbesar se Asia Tenggara lo..wow. Fasilitasnya meliputi convention hall, perpustakaan, pujasera, menara pandang, dan wisma 23 kamar.
Masjid ini bisa menampung hingga 13.000 jamaah, serta dilengkapi dengan 6 payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis di design seperti masjid Nabawi di madinah. Usut punya usut untuk membuka 1 payung dibutuhkan daya
hingga 10.000 watt dan membutuhkan dana hampir 3 juta (tepuk tangan)
Melengkapi keistimewaan masjid ini adalah Menara Al Husna yang memiliki ketinggian 99 meter, dimana didalamnya terdapat perpustakaan, restoran yang dapat berputar 360 de
rajat dan tentunya menyajikan menu halal dan harganya pun relatif murah, di lantai atas adalah teropong pandang, untuk setiap pemakaian kita dipungut biaya Rp. 1.000 / menit, dapat melihat kota Semarang. Untuk masuk ke Menara ini kita dipungut biaya Rp. 5.000 / orang, beroperasi dari jam 08.00 - 17.30, istirahat sholat dan beroperasi lagi 18.30 - 21.00

Gereja Blenduk


Merupakan gereja kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1753 dengan bentuk heksagonal, terletak di jalan Letjen Suprapto 32. Sesungguhnya gereja ini bernama gereja GPIB Immanuel. Tau kenapa disebut Gereja Blenduk??? Masyarakat setempat melihat ada kubah yang terbuat dari tembaga diatas gereja yang bentuknya melengkung sehingga dalam bahasa jawa disebut blenduk.

Gereja ini masih aktif digunakan untuk kebaktian setiap hari minggu. Gedung ini bergaya Neo-klasik dengan khas belanda yaitu jendelanya yang tebal dan terdapat kaca berwarna warni berbingkai.
Dahulu untuk mengunjungi gereja ini tanpa dikenai biaya tetap
i karena sekarang merupakan salah satu tempat tujuan wisata, maka untuk dapat menikmati kemegahan gereja blenduk kita harus dipungut biaya Rp. 5.000 / orang. Untuk menikmati kemegahan yang tidak pernah kita lihat sebelumnya, harga segitu tidaklah mahal.

Lawang Sewu


Lawang Sewu / pintu seribu, terletak di jalan Pemuda yaitu di bundaran tugu muda, dibangun tahun 1904 dan selesai tahun 1907. Dahulu digunakan untuk kantor Perumka, sekarang bangunan berusia seratus tahun lebih itu kosong, hanya digunakan untuk kunjungan wisata.

Siapa sih yang tidak tau lawang sewu??
Sangat terkenal dengan keangkerannya di salah satu stasiun tv swasta pernah diuji nyali seseorang untuk berada di dalam lawang sewu. Disebut lawang sewu karena pintu yang ada di dalam gedung itu sangat banyak, bahkan ada yang bilang, percaya ga percaya bahwa pintu di dalam gedung yang pernah menjadi saksi bisu Pertempuran Lima Hari di Semarang ini kalau dihitun
g benar-benar berjumlah seribu.
Jika penasaran dan ingin berkunjung, maka anda harus merogoh kocek sebesar Rp. 5.000 / orang, sudah bisa berkeliling di area gedung. Jika ingin wisata bawah tanah maka harus menyiapkan lagi kocek Rp. 7.000 /org sudah mendapatkan senter dan sepatu boots. Tapi dengar-dengar sekarang wisata bawah tanah ini sudah tidak diperbolehkan lagi. Benar atau tidak bisa dicoba sendiri. Penasaran ??

Klenteng Sampookong


Sebuah petilasan yang sekarang digunakan untuk tempat beribadah umat konghucu, dulunya adalah bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang laksamana tiongkok beragama islam yang bernama zheng he / cheng ho. Sampookong merupakan wujud akulturasi antara agama islam dan konghucu.

Tempat ini namanya sudah sangat bergema di kancah internasional sampai ke Malaysia, Singapore, dan China sendiri. Wujudnya sekarang sudah sangat berbeda dengan dulu dari segi bangunannya, sekarang mengadopsi dari bangunan khas negeri Tirai Bambu.

Laksamana Cheng Ho tercatat cuma beberapa kali mendarat di Indonesia, disana beliau menyebarkan agama islam sekaligus budaya China. Peringatan kedatangan beliau di Semarang setiap tahun dilaksanakan, dengan melakukan kirab patung Kongco Sam poo tay djien dari klenteng Tay Kak Sie ke Klenteng Sam Poo Kong. Sejak Perayaan kedatangan yang ke 600 tahun, klenteng sampokong dirubah nama menjadi "Klenteng Agung Sam Poo Kong"


Satu hal menarik dan aneh yang bisa kita lihat di klenteng ini yaitu ranting-ranting pohon yang berada disekitar klenteng ini bisa berbentuk menyerupai seperti sebuah rantai kapal, layaknya dulu ketika kapal berlabuh di bukit simongan, rantai-rantai kapal diikatkan pada pohon-pohon di sekitar situ. Laksamana Cheng Ho tidak meninggal di Indonesia, melainkan hanya sang juru mudi dan salah seorang juru masak yang meninggal di Indonesia. Salah satu peninggalan yang masih bisa kita lihat adalah jangkar kapal yang tertinggal dan sekarang jangkar tersebut disucikan di salah satu bagian dari klenteng ini.

Untuk menikmati klenteng Sampookong, kita harus mengeluarkan kocek Rp. 3.000,- / org untuk tiket masuk, tetapi hanya sampai dipelataran, agak jauh dari altar, jika kita ingin dekat dan bisa masuk ke area sembahyang maka kita harus mengeluarkan uang lagi sebesar Rp. 20.000,- / org

Vihara Avalokiteswara (Buddhagaya)

Terletak di daerah Semarang Atas atau yang kita kenal dengan watu gong ditempuh 45 menit dari kota. Merupakan satu-satunya pagoda tertinggi yang dibangun di Semarang. Pagoda ini tidak memiliki anak tangga dalam arti pagoda ini tidak bisa kita naiki. Dibagian bawah pagoda ini terdapat patung Dewi Welas Asih (Dewi Kwan Im) dengan ukuran sangat besar. Jika kita berdiri di dekat patung dewi welas asih kita tengadahkan kepala ke atas, maka akan tampak lorong pagoda yang cukup menawan.

Pagoda ini terdiri dari 7 lantai, dimana di setiap sisi dari pagoda terdapat patung dewi welas asih yang menunjukkan berbagai macam arah mata angin bahwa dewi welas asih selalu mengayomi. Jika kita masuk ke areal samping pagoda, kita bisa melihat patung buddha tidur, ada pula guest house untuk bermalam disana. Tepat didepan Pagoda terdapat patung buddha yang bertapa di bawah pohon Bodhisatwa yang menggambarkan ketika sang buddha bertapa meninggalkan hal-hal duniawi untuk menuju kesempurnaan dengan bertapa di bawah pohon bodhi.

Nah sampailah kita di penghujung acara (wei gaya kaya di tipi-tipi), kita sudah jalan-jalan keliling semarang.
Itu beberapa obyek wisata yang terkenal dan sering dikunjungi oleh para wisatawan umumnya. Semoga bisa menjadi inspirasi buat temen-temen kalo ingin berkunjung ke Semarang dan semakin meningkatkan semarang sebagai kota tujuan pariwisata. Kapan-kapan kita keliling Semarang lagi, tapi khusus yang kita bahas adalah kulinernya, semarang makanannya enak-enak lo, ga percaya ??? Coba ajah !!!!!!!





1 komentar:

  1. Numpang lewat,, numpang tanya juga, kalo mau wisata setengah hari di Semarang enaknya kemana aja ya mas?? suggest rute wisata donk dari stasiun Tawang (04.30) sampe ke Terminal Terboyo (14.00). Mau ke Wonosobo siangnya.. Makasih :)

    BalasHapus

Share kan seluruh cerita,pengalaman, informasimu dengan tetap menjaga kesopanan pastinya!!!!!!